WORLDVIEW MEMBINA PEMBANGUNAN SOSIAL DALAM KOTA KE KOTA

SOCIAL DEVELOPMENT BY WORLDVIEW IN KOTA KE KOTA

Abstract

Penulisan artikel ini menggarap persoalan tentang nilai worldview yang membina pembangunan sosial dalam kumpulan cerpen Kota ke Kota karya Sasterawan Negara Abdullah Hussain. Daripada penelitian ini didapati Abdullah Hussain berusaha menampilkan nilai-nilai positif dan jati diri kepengarangannya yang mempunyai worldview terhadap membina pembangunan sosial masyarakat yang mengalami perubahan tradisi budaya, transisi dan moden. Nilai-nilai sosial itu dipupuk bukan sahaja untuk mengisi keperluan secara luaran dalam kedudukan seseorang dalam masyarakat. Tetapi yang pentingnya nilai-nilai itu dibina secara dalaman, yang timbul dari rasa ikhlas dan kemurnian hati. Ini diperkukuhkan berlandaskan kepada kehendak-kehendak agama yang merupakan pembinaan secara dalaman seperti yang ditemui dalam kumpulan cerpen Kota ke Kota. Islam merupakan asas penting kepada pembentukan nilai dan norma masyarakat Melayu dan menentukan penghidupan masyarakat Melayu sejak dahulu lagi. Melalui pengalaman dan penyesuaian dengan alam sekitar, nilai dan world-view masyarakat Melayu terangkum dalam satu keseluruhan penghidupan mereka.

The writing of this article resolve questions about the worldview value that builds social development in a collection of Kota ke Kota literary masterpiece by Abdullah Hussain. From this study, Abdullah Hussain strives to showcase his positive values and his authorship that has a worldview towards building social development of the people who undergo cultural, transitional and modern cultural changes. Social values are nurtured not only to fill the needs of external ones in a society. But the importance of these values is built internally, arising from sincerity and purity of the heart. This is reinforced in accordance with the religious needs of interior construction as found in a collection of Kota ke Kota. Islam is an essential foundation for the formation of values and norms of the Malay community and to determine the livelihood of the Malay community since then. Through experience and adaptation to the environment, the value and the world-view of the Malay community are summarized in a whole of their lives.